Serba Online dan Digital di Bandara
Ngebut di jalanan yg sepi menuju shelter Bis Bandara di Jalan fatmawati. Alhamdulillah bis datang 15 menit setelah hadirku. Membawaku ke TERMINAL 3, Bandara Sukarno Hatta.
Untunglah
sudah check-in online, jadi ga usah ngantri cek in di counter maskapai
penerbangan. Bisa langsung ke gerbang Imigrasi. Antrian pertama adalah
pemeriksaan barang bawaan, alhamdulillah lolos sensor.
Seorang Ibu muda di belakangku terlihat kebingungan ketika beauty case-nya digeledah dan beberapa botol berisi cairan dan liquid dinyatakan tidak bisa dibawa dalam penerbangan.
Parfum, air mineral, susu dan aneka cairan lebih dari 10 ml juga tidak bisa lolos sensor imigrasi. pisau, Gunting termasuk gunting kuku, nampak indah warna-warni bertumpuk di box trasparant pihak imigrasi akibat banyaknya yg kena sensor.
Seorang Ibu muda di belakangku terlihat kebingungan ketika beauty case-nya digeledah dan beberapa botol berisi cairan dan liquid dinyatakan tidak bisa dibawa dalam penerbangan.
Parfum, air mineral, susu dan aneka cairan lebih dari 10 ml juga tidak bisa lolos sensor imigrasi. pisau, Gunting termasuk gunting kuku, nampak indah warna-warni bertumpuk di box trasparant pihak imigrasi akibat banyaknya yg kena sensor.
Selanjutnya
masuk ke area pemeriksaan paspor. Kulihat orang-orang mengantri di jalur pemeriksaan manual. Sedangkan aku, demi menghemat lembaran buku passpor, sengaja pilih jalur pemeriksaan digital.
Di jalur pemeriksaan digital ini, semua pemeriksaan dengan mesin. Pertama, scan halaman depan paspor. Yeah lolos, pintu masuk jalur terbuka. Selanjutnya, cek sidik jari juga sendiri, berhasil ! Setelah itu, kita menghadap kamera, difoto sendiri. Akhirnya gerbang keluar terbuka. Horreeey … pasport ga usah di stempel, hemat !
Di jalur pemeriksaan digital ini, semua pemeriksaan dengan mesin. Pertama, scan halaman depan paspor. Yeah lolos, pintu masuk jalur terbuka. Selanjutnya, cek sidik jari juga sendiri, berhasil ! Setelah itu, kita menghadap kamera, difoto sendiri. Akhirnya gerbang keluar terbuka. Horreeey … pasport ga usah di stempel, hemat !
Untuk memastikan Boarding Gate tempat parkir pesawat yang akan kita naiki, aku buka google dan ketik nomer pesawat sesuai yang
tertera di tiket. Aku ketik di layar HP “ QZ 202 FLIGHT STATUS “ langsung
muncul info bahwa pesawat ON TIME alias tidak delay. Info lain yang aku dapat
adalah bahwa posisi pesawat saat ini ada di GATE 2. Alhamdulillah dekat mushala.
Dari imigrasi
turun dengan ekskalator, berjalan sendiri di dalam ruang dingin sunyi, menikmati
tubuh letih dan perut yg nyeri, aku masih bersyukur diberi kekuatan setidaknya
untuk sampai di Bandara ini.
Mampir sejenak
di mushala, membasuh wajah dan tangan, mengusap rambut dan kaki. Kemudian dalam
takbir yang lirih kupasrahkan diri yang ringkih, pada Dia Sang Maha.
“ Allahu
Akbar … “
Teman-teman baca terus petualanganku ke Malaysia dan Brunai dengan klik judul di bawah ini :
One Way Ticket to Brunai (Bagian 6)
Berkisah tentang yang harus dilakukan dan dilarang dilakukan di Dalam Pesawat
One Way Ticket to Brunai (Bagian 7)
Berkisah tentang fasilitas-fasilitas di Bandara KLIA2 dan bagaimana cara mencapai gate selanjutnya.
One Way Ticket to Brunai (Bagian 1)
Buat teman2 yang belum baca awal kisah ini
Teman-teman baca terus petualanganku ke Malaysia dan Brunai dengan klik judul di bawah ini :
One Way Ticket to Brunai (Bagian 6)
Berkisah tentang yang harus dilakukan dan dilarang dilakukan di Dalam Pesawat
One Way Ticket to Brunai (Bagian 7)
Berkisah tentang fasilitas-fasilitas di Bandara KLIA2 dan bagaimana cara mencapai gate selanjutnya.
One Way Ticket to Brunai (Bagian 1)
Buat teman2 yang belum baca awal kisah ini
No comments:
Post a Comment