Wednesday, September 30, 2020

Practice and Massive

 Tugas 10 IW-GT

Oleh : Puji Hasti


🎯 PRACTICE AND MASSIVE 🎯
💦 Bukan Cuma covid-19 yang menular. Ternyata Hobby menulis juga menular lho. Aku terjangkit ketika sohibku Intan Kemala Dewi mengajak nulis bareng di buku Toga Untuk Negri. Setelah itu jalan sendiri-sendiri di buku yang berbeda sampai hari ini.



💦. Awalnya ngga kebayang bisa nulis buku. Sebab kupikir nulis buku itu kan sudah di ranah publik. Beda dengan nulis di Blog atau status FB yang masih ranah pribadi.
💦. Ada rasa khawatir, kalau nulis buku begitu dicetak dan diterbitkan ya ngga bisa diedit-edit lagi kan. Jadi ada beban saat menuliskan kalimat demi kalimatnya. Beda dengan tulisan ranah pribadi yang bisa semau gue.
💦. Buku pertama jelek !! Bwahaha 🤣… buku kedua sudah mulai ngerti gimana ngimbangin maunya pihak penerbit. buku ketiga mulai lancar. Buku ke-empat mulai rileks nulis ngga ada beban. Selanjutnya ketagihan deh.
💦. Ternyata sebenarnya mau nulis dimanapun baik yang pribadi ataupun public cukup dua koq mantera nya : PRACTICE AND MASSIVE. Ya terus berlatih dengan gencar.
💦. Saat ini aku berfikir, “ Gimana bisa bikin buku bagus, kalau ga mulai dari buku pertama yang masih terbata-bata.” Pada akhirnya aku justru bahagia dengan prosesnya, Bukan hasilnya.
💦. Siapa yang mau tertular virus menulis ?

The History Is The Srory Of The Winner

 Tugas 9 IW-GT

Oleh : Puji Hasti


✳️ The History Is The Story Of The Winner ✳️
🍁 Siang itu aku kirim semacam quisioner, via WA jalur pribadi, ke beberapa sahabat. Pertanyaannya sih simple :

“ Apa thema yang sering diangkat oleh seorang Puji Hasti saat ngobrol, dan thema itu jarang dijadikan bahan obrolan oleh teman-teman yang lain ?”
🍁 Jawabannya hampir kompak semuanya :
“ SEJARAAAAH … “ Wakakaaaaak 🤣 🤣
🍁 Alamaaaak … !! Mereka tuh bikin jawaban, dalam keadaan ngga tau, bahwa dari quisioner itu, aku harus menyimpulkan dan harus memutuskan, jenis cerita apa yang akan aku jadikan thema khas dalam buku aku selanjutnya.


🍁 Lha kalau menurut data quisioner ‘SEJARAH’ trus gimana ?
Kudu nulis sejarah ? Novel sejarah? Ooowh Nooo … Aku rada trauma! 😁 😆
🍁 Iyaa, aku pernah digugat oleh seseorang terdekat. Dia mengecam, katanya :
“ The history is the story of the winner – sejarah adalah ceritanya orang-orang yang menang ! “
🍁 Mungkin itu benar buat dia dan anak-anak di bangku sekolahan. Tapi tidak buatku dan buat banyak orang di berbagai komunitas pecinta sejarah.
🍁 Kami harus ‘berkeringat’ untuk mempelajari sejarah dari versi orang-orang yang ditindas, diburu, dan di-HILANG-kan. Selain mempelajari tokoh penyandang nama besar yang duduk di singgasana.
🍁 Ayolah teman, kita belajar lagi, sebab ...
Jika kita belajar, kita semakin TAHU DIRI bahwa kita masih bodoh.
Jika sedikit kita belajar, kita akan menganggap diri paling tahu dan paling benar.
Jika kita malas belajar, kita Cuma rajin menyalah-nyalahkan orang lain.
🍁 Dan kenyataannya aku masih belum berani mulai menulis sejarah. Aku masih betah belajar sejarah dan menjadi murid sejarah.
🍁 Btw makasih sahabat-sahabat tercinta, yang udah menyediakan waktu untuk menjawab quisioner aku kemarin siang yaaa … love you all...

OLOC = One Like One Coment

 Tugas 8 IW-GT

Oleh : Puji Hasti

📲 OLOC = One Like One Coment 📲
🍓 “ Semua penulis memiliki SATU kebiasaan yg sama.
Yaitu menulis setiap hari, walau hanya beberapa kalimat.”
🍓 Jleb rasanya, membaca kalimat guruku ini, dalam sebuah chat WA dengannya tadi malam. Yaa … Sudah hampir tengah malam. Dan aku belum posting apapun hari ini. Sebuah kejadian membuatku ngga bisa pegang laptop seharian.
🍓 Tapi, saat menyempatkan diri beberapa menit masuk FB, aku berusaha sebanyak mungkin kasih LIKE dan Coment pada status teman-teman yang kebetulan bermunculan. Kupikir Dengan itu aku berusaha menghubungkan silaturahmi pada mereka.


🍓 Tapi manfaat ngasih LIKE dan Coment itu sebetulnya sih balik lagi ke kita. Mesin Facebook menggunakan algoritma yang sangat mendekati sifat manusia pada dunia nyata.
🍓 Akun siapapun yang peduli pada postingan orang lain dengan RAJIN kasih like dan coment maka dianggap akun yang ramah, sehingga oleh mesin FB, postingan status si akun ramah juga akan di tunjukkan pada akun teman-teman yang lain.
🍓 Dan saat aku posting status ini pada jam 23.50, berarti aku sudah menyelesaikan Tugas hari ke-8 dari suatu komunitas menulis. Ehehe …
Maafkan aku Team. Semoga besok aku bisa konsisten menulis dan posting.

Karena Setiap Kita Punya Cerita

 Tugas 7 IW-GT

Oleh : Puji Hasti

🤩 Karena Setiap Kita, Punya Cerita 🤩
🌸 Pernah ngga sih kita ingat pada suatu peristiwa dalam hidup kita sendiri ? Terus kita menikmati kenangan itu, kaya menikmati film atau drama. Dan ajiiib, disitu kita adalah aktris/aktor pemeran utama film itu. Wakakaaa ... 😝
🌸. Naah … Jangan salah. Pengalaman hidup kita Itu memang ide cerita yang bisa kita tulis. Mungkin sebagai cerpen, bahkan novel, sukur-sukur beneran dijadiin film. Hehehe ...
🌸. Ngga sempat nulisin nya !!! Heee ... 😁
Kalau nunggu sempat mah, kayaknya kita ini akan terus punya kesibukan. Jurus andalan untuk menghadapi alasan seperti ini adalah JURUS NAWAITU MAKSAKEUN.
🌸. Yaitu membuat jadwal tetap untuk diri sendiri. Berapa jam sih kita sanggupnya, menyediakan waktu untuk menulis? dari jam berapa sampai jam berapa, situasi yang paling mendukung untuk kita menulis? Setiap orang, punya jawaban yg berbeda-beda tentunya.
🌸. Ngga harus lama koq, toh kegiatan kita yang lain juga sama pentingnya. Punya sedikit waktu tapi diulang terus setiap hari, kan baik juga. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit, begitu ya istilahnya.
🌸. Membuat sebuah Warning/peringatan untuk diri sendiri, bisa saja kita lakukan. Misalnya dengan menuliskan lalu menempelkannya di tempat yang paling mudah terlihat. Contohnya kaya gambar yg aku posting ini.


🌸. Yang penting itu kan DISIPLIN. Berani ngomelin diri sendiri kalau hari itu kita ngga nulis.
🌸🌸. Kaya gitu aja sih kalau aku, kamu gimana … ?🌸🌸