Monday, November 12, 2018

One Way Ticket to Brunai (Bagian 4)


Antara Pergi atau Batal


Sudah jam 10 malam, selesai ga selesai kerjaan, ini laptop berikut charger-nya, mouse, eksternal HD dll harus segera di pack. Tapi olalaa … kenapa ini sakit menjadi-jadi. Ga tahan lagi, aku rebah kedinginan dan nafas tersengal-sengal.

Anak-anak ada yang memijat kakiku, ada yang membantu melanjutkan packing, ada yang menggosok badanku dengan minyak GPU. Tertolong agak nyaman hanya 10 menit, balik lagi sakitnya. Ini terjadi sampai tengah malam. Waaah ... sekeluarga sepakat agar aku batalkan penerbangan ke Brunai.

Sambil terpejam aku berdoa, “ Ya Allah, demi haq kekasih-Mu baginda Nabi Muhammad saw, aku hamba-Mu yang penuh dosa ini memohon kesembuhan hanya dari-Mu.” Aku ulang-ulang kalimat ini hingga tertidur.

Tepat jam 01.00 terbangun. Aku bisa duduk untuk memeriksa ulang tas ransel dan tas tenteng. 

Aku coba timbang dua tas ini, pas banget 7 kg, standard  maksimal berat barang bawaan untuk dibawa masuk ke kabin. lebih dari itu maka harus masuk ke bagasi. Sebenarnya ada sih toleransi, cuma  setengah kg saja, jasi maksimal adalah 7.5 kg.

Terasa sangat dingin di Jakarta yang gerah, aku tak sanggup mandi. Siap-siap berangkat sambil masih bolak balik ke toilet.

Jam 02.00 aku sempatkan kerokan untuk meringankan sakit tubuh. Dalam keadaan itu, tiba-tiba sakit di perut menyergapku, pusing berat dan mual. Aku rebah dan pasrah. Perjalanan ini terpaksa aku cancel. Dan aku masih terus berdoa sementara si mbak setia balurin minyak GPU.

Terakhir, kuseret tubuhku ke atas sajadah memohon pertolongan Allah swt. Tiba-tiba jam 03.00 aku merasa sehat. Yaaa Rabb … Alhamdulillah. Waktuku masih ada 30 menit untuk sampai ke bis angkutan bandara yang berangkat satu jam sekali. 
Kalau terlambat hadir di shelter bis maka aku harus nunggu satu jam lagi, dan ini tentu saja beresiko tertinggal pesawat.

Tanpa ganti baju, aku berangkat pakai daster berselimut jaket hoody. Badan full aroma minyak kayu putih bercampur minyak GPU. Ahahaaa … egepe !!

Bismillahi majreha wa mursaha, ina Rabbi LaGofurur Rohiiim ….

Teman-teman, ikuti terus petualanganku dengan judul :

One Way Ticket to Brunai (bagian 5) 
Serba Online dan Digital di bandara

Sedangkan buat yang belum baca kisah sebelumnya, silahkan klik judul-judul dibawah ini :

One Way Ticket to Brunai (bagian 1) 
Pertama Kali Aku Pergi ke Brunai Tanpa Tiket Pulang

One Way Ticket to Brunai (bagian 2) 
Ngebut Nyiapin Acara dengan Dress Code White & Gold


Kalau males baca,  nonton aja  Video Youtube aku, Tutorial Pergi ke Luar Negri Untuk Pemula. Klik ini yaaa ... TRIP TO MALAYSIA AND BRUNAI episode 1





No comments:

Post a Comment