Gimana coba, kalau punya anak hobby banget memelihara berbagai binatang ?
Mau
dilarang, malah jadi ngumpet-ngumpet. Seperti dulu waktu dia masih SD, tiap pulang
sekolah ada saja binatang disembunyikan di saku bajunya atau di dalam tas sekolahnya. Biasanya berbagai
serangga yang ditemukan di perjalanan pulang sekolah.
Ya sudahlah, Ibunya ngalah. Diizinkan memelihara binatang. Dengan syarat harus bertanggung jawab atas piaraannya. Ngasih makan sendiri, bersihkan kandang sendiri.
Nah ..., saat
ini alhamdulillah tinggal ikan, hamster dan kucing yang dipelihara.
IKAN ditaro di sekeliling mushala. Cupang sepi sendiri di toples-toples. Koki asik melenggok bersama menfish di aquarium, dan Koi kecil seru-seruan di
kolam air terjun mini. Aku masih bertoleransi dan ikut terhibur dengan ikan-ikan ini. Minimal merasakan kedamaian saat mendengar gemericik air di aquarium dan kolam koi.
HAMSTER awalnya umpel-umpelan juga di dekat mushala, cepat sekali mereka beranak - pinak. Aromanya
rada mengganggu, dan aku berasa geli melihat mereka. Ya meski terkadang akupun ngakak, melihat kelakuan mereka yang lucu.
Nah, yang
masih jadi masalah adalah KUCING.
Dulu mereka sepasang kucing kecil yang lucu, jenis angora. Kandangnya di sembunyikan di ruang jemur. Kalau aku pergi, anak-anak melepas kucing dari kandang dan bermain dengan kucing di sana. Si Mbak terganggu dengan aroma kotorannya saat dia aktivitas cuci, jemur dan setrika. Diapun melaporkan padaku. Aku tertawa sambil tepok jidat.
Dulu mereka sepasang kucing kecil yang lucu, jenis angora. Kandangnya di sembunyikan di ruang jemur. Kalau aku pergi, anak-anak melepas kucing dari kandang dan bermain dengan kucing di sana. Si Mbak terganggu dengan aroma kotorannya saat dia aktivitas cuci, jemur dan setrika. Diapun melaporkan padaku. Aku tertawa sambil tepok jidat.
Aku coba bicarakan
baik-baik hal ini dalam musyawarah keluarga. Anak-anak gembira saat kuputuskan untuk memindahkan ke garasi. Tapi sejak itu, semua orang yang
masuk ke garasi juga terganggu dengan aroma kotoran kucing, hahaha gimana dong ?
Akhirnya aku
ngalah. Kuserahkan area taman depan yang semula akan kupasang kembang kertas, padahal sudah
lengkap dengan rambatannya. Hick hick … taman depan lhooo … di samping gugusan
pohon melati kesayanganku. Disitulah tempatnya, diatas bak kontrol saluran air kotor yang ditutup cor-coran
ukuran 80cm x 80cm.
Okeee … Aku tepis dulu mimpiku tentang taman dengan bunga kertas
merambat. Yang penting anak-anak senang dan si Mbak juga tenang. Harapanku, urusan buang kotoran kucing jadi mudah, karena disekeliling kandang banyak tanah dan pasir.
Sekarang urusan design Kandang. Googling bentar
dengan keyword “kandang kucing” , alhamdulillah muncul aneka gambar kandang kucing dan kandang
kelinci. Gambar kandang dari Alibaba, cantik dan mudah ditiru. Kandangnya dibuat dua lantai
dihubungkan dengan tangga. Aku coba edit-edit sedikit sesuai bahan dan tempat
yang tersedia.
Kebetulan
di rumahku ada steger yang sudah tidak terpakai.
Daripada bikin berantakan, aku minta Bapak tukang kayu membongkar steger.
Lumayan kaso-kasonya bisa buat bikin rusuk-rusuk kandang.
- Untuk dindingnya
aku beli triplek berlapis white board Rp.100.000,
- untuk
lantai dan variasi jendela depan aku beli multiplek Rp . 150.000
- lantai juga
dilapisi karpet plastik 2 meter Rp. 24.000
- untuk ram
kawat aku beli di toko baja, 1 meter Rp.110.00
- beli
beberapa engsel dan gembok aku lupa harganya.
- Untuk atapnya aku pakai asbes bekas, dipotong sesuai kebutuhan, lalu di cat dengan cat seadanya saja.
Daaan
taraaa … akhirnya kandang kucing dua tingkat selesai. Huhuhu … ternyata tinggi juga dan menghalangi
pemandangan dari rumah ke jalan raya. Dan dia jadi pemandangan pertama saat
tamu masuk ke area rumah kami. Oke ngga apa-apa deh dalam setiap keputusan pasti ada plus dan minusnya.
Yang bikin
lega adalah, anak-anak tetangga jadi senang main disitu. Beberapa Ibu nyuapin anak
balita sambil nonton kucing. Yaaa ... setidak-tidaknya ada orang terbantu dengan
keberadaan kandang kucing disana. Kupikir Islam mengajarkan konsep "Yang terbaik diantaramu, yang paling banyak memberi manfaat pada orang lain."
Oke … besok
Ngabuburit-nya beres-beres apa lagi yaaa … ? hehehe hehee ... 😂😂
Ayo klik judul dibawah ini :
Ngabuburit (3) Trick Agar Dapur Sederhana Tetap Rapi Dan Nyaman
Ngabuburit (4) Tips Bikin Baju keluarga, Senada Tak harus Seragam
Ngabuburit (1) Merapikan Seputar Jendela Ruang Tamu
Ayo klik judul dibawah ini :
Ngabuburit (3) Trick Agar Dapur Sederhana Tetap Rapi Dan Nyaman
Ngabuburit (4) Tips Bikin Baju keluarga, Senada Tak harus Seragam
Ngabuburit (1) Merapikan Seputar Jendela Ruang Tamu
No comments:
Post a Comment