Wednesday, August 17, 2022

Bisnis Semudah Tersenyum

Dulu saat pindah ke kota ini, Aku memilih sekolah buat anak-anak terlebih dahulu ,  baru mencari rumah tinggal yang tak jauh dari sekolah, hahaa. 

Maklum yaa … si sulung pas naik kelas 3 SD, bersamaan adiknya masuk kelas 1 SD, dan satu lagi adiknya masuk TK. Tiga anak aku taro di satu sekolah, yang kebetulan ada TK dan SD nya sekaligus. 

Tibalah saatnya rapat orang tua murid. Entah kenapa, setiap aku menghadirinya selalu terpilih jadi ketua Korlas ( kordinator Kelas ). Bahkan kemudian menjadi sekretaris Komite di tingkat sekolah.

Ada beberapa tugas korlas, salah satunya mewakili orang tua murid untuk membantu dua orang guru wali kelas demi kelancaran belajar-mengajar di event tertentu.

Posisi ini membuatku akrab dengan berbagai pihak, mulai dari kepala sekolah, guru-guru , semua orang tua murid dan juga murid-murid terutama yang satu kelas dengan anakku

Korlas turun tangan saat ada kegiatan outing class, yaitu kunjungan murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah misalnya ke kantor pos atau berbagai musium. Korlas juga membantu guru wali kelas untuk persiapan berbagai lomba. Baik lomba antar kelas atau antar sekolah. 

Selain itu Korlas juga berbagi ide dengan guru wali kelas untuk persiapan pentas siswa di panggung sekolah. Aku melakukan semua tugas Korlas dengan enjoy. Toh anakku ada di kelas tersebut, aku bisa sekalian mengawasinya.

Pada suatu acara Buka Puasa Bersama di sekolah, setiap kelas diberi waktu oleh panitia untuk tampil di panggung. Pantangan bagiku jika tampilan kelas, diwakili hanya oleh murid-murid terlucu, tercantik, terpinter, atau ter... ter... lainnya. Konsepku adalah semua anak layak tampil di panggung. 

Dengan persiapan yg pendek, aku mengkoordinir orang tua murid. Menjelaskan konsep pementasan lalu membuat kepanitiaan kecil. 

Anak2 dibebaskan memilih peran yang kutawarkan sesuai minatnya masing-masing. lalu dipadukan dalam sebuah bingkai cerita. terciptalah ide pentas singkat padat dan mudah.

Setelah itu semua anak dilatih, Tarrraaaa …  anak2 tampil bagus dengan kemampuan mereka sebagai anak SD. Alhamdulillah ...





Nah secara pribadi, aku merasa sayang, kalau moment mereka tampil di panggung itu lenyap begitu saja. Maka aku abadikan dengan handycam. Sssttt ... sebenernya tuh handycam ini dibelikan bapak mertua, saat aku disuruh shooting pernikahan adik ipar. hihihi, property gratisan ini tuh.

Hasil shooting tersimpan dalam kaset mini-DV yang muat durasi cukup Panjang. Ya sudah, sekalian saja aku shooting penampilan semua kelas yang tampil di panggung. 

Hasil rekam dari mini-DV di-convert ke piringan DVD sebagai master. Kemudian DVD master di copy ke keping2 DVD lain. Hasil copy DVD ditempeli label lalu dilengkapi dengan cover bergambar. 

DVD Copy-an ini aku bagikan pada teman-teman sesama orang tua murid. Mereka mengganti ongkos copy berikut jasa shooting dan editing yang aku keluarkan. Terjadilah sebuah transaksi jual beli. 

Awalnya aku hanya merekam saja. Semua pekerjaan diserahkan pada sebuah perusahaan dengan bayaran tertentu. Karena kurang puas dengan hasil kerja mereka, sedikit demi sedikit aku belajar melakukan convert dan edit sendiri menggunakan komputer rumah. 

Desain label dan cover berikut peng-copy-an DVD juga dikerjakan sendiri di rumah.

Saat itu belum zamannya HP bisa merekam video, jadilah semua orang tua murid satu sekolahan memesan dan membeli copy DVD padaku. 

Begitulah seterusnya, aku membantu aneka kegiatan sekolah, sambil merekamnya. Dalam 4 tahun di sekolah anak-anakku saja, lahir lebih dari 20 VCD rekaman kegiatan sekolah yg dijual pada hampir seluruh orang tua murid. 

Jumlah murid kira-kira 720 siswa. dari kelas 1 sampai kelas 6 SD. Akhirnya aku hanya produksi saja, penjualan VCD diserahkan ke Tata Usaha sekolah, dengan berbagi fee.


Pernah ada temanku sesama orang tua murid, punya beberapa anak. Satu anaknya sekelas dengan anak bungsuku.  Tapi anak dia yang lain sekolahnya berbeda. 

Dia mengenalkan aku ke kepala sekolah yang lain itu. Dia memperkenalkan aku sebagai videografer dan video editor. Owalah ... mahluk-mahluk apa itu yang disebut temanku, akupun ngga tahu. 

Pertama mereka minta aku shooting wisuda sekolah, Akhirnya mereka langganan minta direkamkan untuk acara-acara khusus sekolah tersebut. Alhamdulillah...

Sejujurnya, Bisnis ini bener-bener ngga pernah direncanakan atau dikonsepkan. Mengalir begitu saja.  Keuntungannya lumayan besar. Modal berbanding laba, kira kira 20% : 80%. 

Waktu yang dibuang juga sebetulnya sedikit. Kita ngga cape secara fisik, sebab ini ranah kerja kreatif. Yang jelas kecapean adalah komputer dan printer, hehe heheee. 

Bisnis dijalankan dari rumah, tetap dekat dengan anak-anak, ini yang terpenting.

Ada pesaing ? Ya pernah, ada satu dua orang yang kemudian ikut bisnis seperti ini di sekolah. Aku ngga masalah sama sekali. 

Pertama, karena toh orang-orang di sekolah sudah terlanjur mencari aku untuk produk ini. 

Kedua, karena dari segi kwalitas, mungkin aku bukan yang terbaik, tapi aku sudah lebih dulu terlatih jatuh bangun di lingkup sekolah-sekolah ini. 

Yaaa misalnya, Aku mulai hafal berapa kaset mini-DV dan baterai cadangan yg harus kubawa saat shooting wisuda. Jadi saat kameramen baru kelimpungan, kurang ini - kurang itu, aku tenang-tenang saja. semua sudah siap.

Aku juga mulai hafal untuk Gedung tertentu bagaimana mengakali pencahayaannya. Aku hafal dimana sebaiknya aku berdiri untuk pengambilan gambar terbaik. Semua itu hasil try and error selama menjalani bisnis ini. Pendatang baru mungkin saja lebih jago dari aku, tapi terlambat belajar mengadaptasi sikon.

Hingga kemudian, ... terjadilah distrupsi. Beberapa orang mulai punya HP yang bisa digunakan merekam video. 

Kupikir inilah saat yang tepat aku harus segera hentikan bisnis ini. Beralih pada usaha lain yang jauh lebih menarik.

Waktu berlalu, hari berganti. Membuat pentas panggung adalah bahagiaku. Merekam dan mengedit pementasan juga sangat menyenangkan. Apalagi pas dapat uang dari sana, ahaaay senang sekali. Maka buatku menjalankan bisnis ini adalah semudah tersenyum.


Semoga ada waktu, pingin banget upload video-video tersebut ke chanel Youtube Puji Hasti. amin ...

Buat teman-teman yang udah baca tulisan ini, boleh banget ya kalau mau komen, silahkan ditulis dikolom dibawah ini. 

Dan yang mau lanjut baca cerita-cerita tentang bisnisku silahkan klik link judul dibawah ini yaa 

Bisnis Semudah Bersenandung

Bisnis Semudah Bernafas

#seriemak-emakdoyanbisnis


2 comments:

  1. Makasiih tulisannya... sambil membaca fikiran melayang2 membayangkan kreatifitas penulis dalam berkarya sangat luar biasa... mengenang kebahagiaan anak2 saat tampil, kesibukan para ibu dalam persiapan2nya, kebahagiaan anak2 saat melihat rekaman saat mereka tampil... tulisan yang sangat menginspirasi banyak orang.... jadi kangeen kembali ke suasana saat itu....👍👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whaa ... komen ini pasti tulisan salah satu bunda yg dulu terlibat persiapan di sekolah. Betul2 kenangan indah yaa ... btw makasoh untuk komen nya bunda Faz

      Delete